Rabu, 22 Januari 2014
Pagi ini cerpim dimulai oleh Bapak Muhaimin Zikri, Ak yang
dilanjutkan oleh Bapak Patrick Wahyuwisaksono, SE. Kedua bapak ini adalah
bawahan Inspektur V, Bapak Riza Helmi, SH.
Bapak Muhaimin mengatakan bahwa itjen V secara umum tidak
ada bedanya dengan itjen lain. Yang membedakan adalah objek yang diawasi.
Pak Muhaimin memberikan wejangan. Wejangan beliau adalah
coba berusaha senang dalam mendapatkan tugas yang tidak enak. Dan kita tidak
akan pernah menjadi besar jika tidak pernah menyelesaikan masalah besar.
Kemudian Pak Patrick…………
Pak Patrick adalah seorang yang ahli dalam manajemen risiko
dan Unit Kontrol Internal (UKI).
Pak Patrick sangat menarik perhatian kami karena beliau menceritakan
pengalaman dalam melaksanakan tugasnya selama bekerja di Kemenkeu, seperti
menangkap 8 kapal yang membuat beliau dipertemukan dengan mantan menteri keuangan yang cantik karena
kepintarannya, Ibu Sri Mulyani. :’)
Suatu hari kami akan mengikuti jejak Bapak. Mohon bimbingan,
Pak.
Oh ya, Pak Patrick juga berpesan pada kami untuk rajin
mengikuti diklat apapun, agar dapat meningkatakan karir.
Pak Patrick juga mengatakan bahwa di diklat nanti kami juga
diajarkan cara menembak.
Itjen V melakukan pengawasan terhadap Dirjen Anggaran dan
Dirjen Perimbangan Keuangan. Yang menarik dari Itjen V adalah adanya HELP DESK.
Help desk adalah pemberian konsultasi jika ada unit eselon lain mengalami
kesulitan dalam pengadaan modal.
Pengawasan yang dilakukan Itjen terkait 2 hal:
1.
Assurance
2.
Konsultastif, yang meliputi konsultastif belanja
modal, penerapan manajemen risiko dan penerapan internal control.
Pak Patrick member wejangan yaitu sukses itu diperoleh dari
suatu perjalanan. Tidak ada yang instan. Semua dilalui ada tahap-tahap. Seperti
menaiki tangga. Dan jadilah orang yang berintegritas.
Pak Patrick mengatakan juga bahwa Profesional adalah
perkalian knowledge, value dan attitude.
Profesional
= Pengetahuan x nilai x sikap
Setelah makan siang, cerpim dilanjutkan oleh Inspektur VI.
Kali ini Pak Inspektur VI tidak dapat hadir karena harus mempersiapkan acara
pelantikan PNS sore itu juga, sehingga Inspektur VI, Bapak Firmansyah,
diwakilkan oleh bawahan beliau.
Bapak Kabag yang mewakilkan Pak Firman ini menjelaskan bahwa
reviu laporan keuangan meliputi semua unit di lingkungan kemenkeu. Tujuannya
adalah untuk meyakinkan (secara terbatas) sebelum nantinya direviu oleh BPK.
Bapak Kabag ini diakhir cerpimnya memberikan wejangan pada
kami bahwa Jangan mengharapkan semua orang seperti kita.
Siap, Pak.. Setuju dengan Bapak. Menurut kami, beda kepala,
beda pemikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar