Kamis, 23 Januari 2014

Cerpim tentang ITJEN V dan ITJEN VI

Rabu, 22 Januari 2014
Pagi ini cerpim dimulai oleh Bapak Muhaimin Zikri, Ak yang dilanjutkan oleh Bapak Patrick  Wahyuwisaksono, SE. Kedua bapak ini adalah bawahan Inspektur V, Bapak Riza Helmi, SH.  
Bapak Muhaimin mengatakan bahwa itjen V secara umum tidak ada bedanya dengan itjen lain. Yang membedakan adalah objek yang diawasi.
Pak Muhaimin memberikan wejangan. Wejangan beliau adalah coba berusaha senang dalam mendapatkan tugas yang tidak enak. Dan kita tidak akan pernah menjadi besar jika tidak pernah menyelesaikan masalah besar.
Kemudian Pak Patrick…………
Pak Patrick adalah seorang yang ahli dalam manajemen risiko dan Unit Kontrol Internal (UKI).
Pak Patrick sangat menarik perhatian kami karena beliau menceritakan pengalaman dalam melaksanakan tugasnya selama bekerja di Kemenkeu, seperti menangkap 8 kapal yang membuat beliau dipertemukan dengan mantan  menteri keuangan yang cantik karena kepintarannya, Ibu Sri Mulyani. :’)
Suatu hari kami akan mengikuti jejak Bapak. Mohon bimbingan, Pak. 
Oh ya, Pak Patrick juga berpesan pada kami untuk rajin mengikuti diklat apapun, agar dapat meningkatakan karir.
Pak Patrick juga mengatakan bahwa di diklat nanti kami juga diajarkan cara menembak.
Itjen V melakukan pengawasan terhadap Dirjen Anggaran dan Dirjen Perimbangan Keuangan. Yang menarik dari Itjen V adalah adanya HELP DESK. Help desk adalah pemberian konsultasi jika ada unit eselon lain mengalami kesulitan dalam pengadaan modal.
Pengawasan yang dilakukan Itjen terkait 2 hal:
1.       Assurance
2.       Konsultastif, yang meliputi konsultastif belanja modal, penerapan manajemen risiko dan penerapan internal control.
Pak Patrick member wejangan yaitu sukses itu diperoleh dari suatu perjalanan. Tidak ada yang instan. Semua dilalui ada tahap-tahap. Seperti menaiki tangga. Dan jadilah orang yang berintegritas.


 

Pak Patrick mengatakan juga bahwa Profesional adalah perkalian  knowledge, value dan attitude.
Profesional = Pengetahuan x nilai x sikap


Setelah makan siang, cerpim dilanjutkan oleh Inspektur VI. Kali ini Pak Inspektur VI tidak dapat hadir karena harus mempersiapkan acara pelantikan PNS sore itu juga, sehingga Inspektur VI, Bapak Firmansyah, diwakilkan oleh bawahan beliau.
Bapak Kabag yang mewakilkan Pak Firman ini menjelaskan bahwa reviu laporan keuangan meliputi semua unit di lingkungan kemenkeu. Tujuannya adalah untuk meyakinkan (secara terbatas) sebelum nantinya direviu oleh BPK.
Bapak Kabag ini diakhir cerpimnya memberikan wejangan pada kami bahwa Jangan mengharapkan semua orang seperti kita.
Siap, Pak.. Setuju dengan Bapak. Menurut kami, beda kepala, beda pemikiran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar